Senin, 03 Januari 2011

Standar Kompetensi Bimbingan dan Konseling di Perguruan Tinggi

Meski penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling tidak terkait langsung dengan Permendiknas No. 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Namun Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) telah menyiapkan pula rumusan Standar Kompetensi Kompetensi yang harus dicapai peserta didik melalui pelayanan Bimbingan dan Konseling di Perguruan Tinggi.
 
Berikut ini rumusan Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik pada Perguruan Tinggi.
    No
    Aspek Perkembangan
    Tataran/Internalisasi Tujuan
    Pengenalan
    Akomodasi
    Tindakan
    1
    Landasan hidup religius
    Mempelajari hal ihwal ibadah
    Mengembangkan pemikiran tentang kehidupan beragama
    Melaksanakan ibadah atas keyakinan sendiri disertai sikap toleransi
    2
    Landasan perilaku etis
    Mengenal keragaman sumber norma yang berlaku di masyarakat
    Menghargai Keragaman sumber norma sebagai rujukan pengambilan keputusan
    Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek-aspek etis
    3
    Kematangan emosi
    Mempelajari cara-cara menghindari konflik dengan orang lain
    Bersikap toleran terhadap ragam ekspresi perasaan diri sendiri dan orang lain
    Mengekspresikan perasaan dalam cara-cara yang bebas,terbuka dan tidak menimbulkan konflik
    4
    Kematangan intelektual
    Mempelajari cara-cara pengambilan keputusan dan pemecahan masalah secara objektif
    Menyadari akan keragaman alternatif keputusan dan konsekuensi yang dihadapinya
    Mengambil keputusan dan pemecahan masalah atas dasar informasi/data secara obyektif
    5
    Kesadaran tanggung jawab sosial
    Mempelajari keragaman interaksi sosial
    Menyadari nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalam konteks keragaman interaksi sosial
    Berinteraksi dengan orang lain atas dasar kesamaan
    6
    Kesadaran gender
    Mempelajari perilaku kolaborasi antar jenis dalam ragam kehidupan
    Menghargai keragaman peraan laki-laki atau perempuan sebagai aset kolaborasi dan keharmonisan hidup
    Berkolaborasi secara harmonis dengan lain jenis dalam keragaman peran
    7
    Pengembangan diri
    Mempelajari keunikan diri dalam konteks kehidupan sosial
    Menerima keunikan diri dengan segala kelebihan dan kekurangannya
    Menampilkan keunikan diri secara harmonis dalam keragaman
    8
    Perilaku kewirausahaan (kemandirian perilaku ekonomis)
    Mempelajari strategi dan peluang untuk berperilaku hemat,ulet, sengguh-sungguh dan kompetitif dalam keragaman kehidupan
    Menerima nilai-nilai hidup hemat,ulet sungguh-sungguh dan kompetitif sebagai aset untuk mencapai hidup mandiri
    Menampilkan hidup hemat, ulet, sungguh-sungguh dan kompetitif atas dasar kesadaran sendiri
    9
    Wawasan dan kesiapan karier
    Mempelajari kemampuan diri, peluang dan ragam pekerjaan, pendidikan, dan aktifitas yang terfokus pada pengembangan alternatif karir yang lebih terarah
    Internalisasi nilai-niolai yang melandasi pertimbangan pemilihan alternatif karir
    Mengembangkan alternatif perencanaan karir dengan mempertimbangkan kemampuan, peluang dan ragam karir
    10
    Kematangan hubungan dengan teman sebaya
    Mempelajari cara-cara membina dan kerjasama dan toleransi dalam pergaulan dengan teman sebaya
    Menghargai nilai-nilai kerjasama dan toleransi sebagai dasar untuk menjalin persahabatan dengan teman sebaya
    Mempererat jalinan persahabatan yang lebih akrab dengan memperhatikan norma yang berlaku
    11
    Kesiapan diri untuk menikah dan berkeluarga
    Mengenal norma-norma pernikahan dan berkeluarga
    Menghargai norma-norma pernikahan dan berkeluarga sebagai landasan bagi terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis
    Mengekspresikan keinginannya untuk mempelajari lebih intensif tentang norma pernikahan dan berkeluarga
Sumber:
Depdiknas.2007.Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal.Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar